Minggu, 28 Februari 2010

ledakan nuklir terbesar sepanjang sejarah

- foto diatas diambil tertanggal 3 Juli 1970 oleh seorang tentara Perancis di sebuah tempat bernama Fangataufa. Code bom ini Canopus, dan memiliki kekuatan ledakan sebesar 914 kt
Bom ini dihasilkan oleh Perancis (CMIIW)

- operasi Upshot-Knothole, dilakukan di Nevada Proving Ground antara Maret 17 and Juni 4, 1953, mengetes bom jenis beru yang menggunakan teori fission dan fusion. Rumah dalam gambar terletak 3500 kaki dari pusat ledakan, kameranya sendiri dilindungi lapisan setebah 2 inchi, hanya butuh 2,6 detik saja dari awal bom tersebut meldak sampai ledakannya menghancurkan rumah tsb.

- 1 Juli 1946, di Pulau Marshall, sebuah ledakan berbentuk jamur/cendawan terjadi di Samudra Pasifik Utara, dan merupakan ledakan pertama dari 2 ledakan dalam operasi Crossroads. Di gambar dapat dilihat beberapa kapal perang yang merupakan milik AL Jerman dan Jepang.

- uji coba bom Bravo merupakan yang terburuk dalam sejarah US karena bencana yang disebabkan oleh radiasinya. Kesalahan tersebut terjadi karena US salah menganalisa keadaan cuaca sehingga terjadi bencana radiasi tersebut.

- bom Trinity adalah ujicoba bom atom pertama yang dilakukan US, tertanggal 16 Juli 1945, yang dilakukan di 35 miles kearah tenggara dari Socorro, New Mexico, yang sekarang bernama White Sands Missile Range. Saudaranya, The Fat Man yang menggunakan konsep dan design serupa, adalah bom yang dijatuhkan di Nagasaki. Kekuatan bom ini “hanya” 20 kiloton dan merupakan bom pertama yang memulai Zaman Atom atau Atomic age.

- bom BADGER adalah bom berkekuatan 23 kiloton, ditembakkan pada April 18, 1953 di Nevada Test Site, bom ini merupakan bagian dari Operation Upshot-Knothole.

- bom atom pada Hiroshima dan Nagasaki yang ditembakkan ke Kerajaan Jepang oleh US atas izin Presiden Harry S. Truman ini merupakan serangan bom atom pertama, bom pertama Little Boy yang ditembakkan tanggal 6 Agustus 1945, hari Senin di Hiroshima, sedangkan bom kedua “The Fat Man” ditembakkan di Nagasaki tanggal 9 Agustus 1945. Dua serangan bom atom inilah yang mengakhiri perlawanan Jepang pada Perang Dunia kedua. total kematian mencapai lebih dari 200.000 jiwa.

- ini merupakan gambar bom The Fat Man yang menghacurkan Nagasaki, berat sekitar 5 ton dan tingginya 10,6 kaki

- gambar ini merupakan gambar bom Little Boy yang menghacurkan Hiroshima, berat sekitar 4-5 ton dan tinggi 9 kaki

- gambar ini diambil 1 milisekon setelah ledakan bom, lihat ada semacam duri runcing di bawah ledakan tersebut, suhu pada duri tersebut bisa mecapai 20.000 Kelvin, 3,5 kali lebih panas daripada permukaan matahari

Anti Peluru bullet proof vest & ballistic vest

Prinsip awalnya telah lama dikembangkan semenjak abad pertengahan. Dimulai dari ksatria (knight) dengan jubah besinya, yang dapat mengurangi luka tusukan pedang atau luka bidikan panah.




Sayangnya dengan perkembangan senjata api, perlindungan tersebut menjadi tidak berguna.


Baju anti peluru (bullet proof vest) atau baju balistik (ballistic vest) ??
Baju "anti peluru" dibedakan menjadi dua, yaitu Soft Body Armor dan Hard Body Armor.

Soft body armor
Dalam tugas keseharian atau dalam tugas penyamaran (undercover) polisi/detektiv lebih mengutamakan baju anti peluru yang ringan.

Soft body armor umumnya sekarang terbuat dari serat aramid (aramid fibres).





Satu lapisan Kevlar tebalnya kurang dari 1 mm , umumnya standar baju terdiri hingga 32 lapisan dan beratnya bisa mencapai 10 kg.

Aramid (Kevlar)
Material ini ditemukan tahun 1964, oleh Stephanie Kwolek, seorang ahli kimia berkebangsaan Amerika, yang bekerja sebagai peneliti pada perusahaan DuPont. Aramid adalah kependekan dari kata aromatic polyamide. Aramid memiliki struktur yang kuat, alot (tough), memiliki sifat peredam yang bagus (vibration damping) , tahan terhadap asam (acid) dan basa (leach) dan selain itu dapat menahan panas hingga 370°C, sehingga tidak mudah terbakar.
Karena sifatnya yang demikian, aramid juga digunakan di bidang pesawat terbang, tank, dan antariksa (roket).Produk yang dipasarkan dikenal dengan nama Kevlar. Kevlar memiliki berat yang ringan, tapi 5 kali lebih kuat dibandingkan besi.

Gambar : Stephanie Kwolek

Prinsip Kerja Baju Anti Peluru
Prinsip kerjanya adalah dengan mengurangi sebanyak mungkin lontaran energi kinetik peluru, dengan cara menggunakan lapisan-lapisan kevlar untuk menyerap energi laju tersebut dan memecahnya kepenampang baju yang luas, sehingga energi tersebut tidak cukup lagi untuk membuat peluru dapat menembus baju.
Dalam menyerap laju energi peluru, baju (kevlar) mengalami deformasi yang menekan ke arah dalam (shock wave), tekanan kedalam ini akan diteruskan sehingga mengenai tubuh pengguna.
Batas maksimal penekanan kedalam tidak boleh lebih dari 4,4 cm (44 mm).
Jika batasan tersebut dilewati, maka pengguna baju akan mengalami luka dalam (internal organs injuries), yang tentunya akan membahayakan keselamatan jiwa.
Lihat gambar dibawah.



Gambar: Serapan laju energi peluru yang menyebabkan lapisan kevlar mengalami deformasi.

Gambar: Deformasi kevlar yang menekan tubuh pengguna baju.

Analoginya seperti laju bola yang dapat ditahan oleh jaring gawang. Jaring gawang terdiri dari rangkaian tali yang saling terhubung satu sama lain. Apabila bola tertangkap oleh jaring gawang, maka energi laju (kinetik) bola tersebut akan diserap oleh jaring gawang, yang menyebabkan tali disekitarnya bertambah panjang (extend) dan kemudian tekanan (tarikan) tali akan dialirkan ke tiang gawang.
Gambar diatas menunjukan bahwa anggapan pemakai baju anti peluru dapat terhindar sepenuhnya dari cidera yang dihasilkan oleh tembakan adalah salah !
Perlu ditekankan sekali lagi, bahwa fungsi utama baju anti peluru hanyalah untuk menahan peluru!! Sehingga peluru tidak sampai masuk kedalam tubuh pemakai baju, yang dapat menyebabkan kematian.
Tidak jarang akibat "tekanan" yang ditimbulkan peluru tadi, pemakai baju akan menderita luka memar (blunt force trauma) hingga patah tulang. Tentunya cidera juga tergantung dari jenis baju yang digunakan. Ini menunjukkan bahwa istilah baju/ rompi anti peluru (bullet proof vest) tidaklah tepat, istilah yang benar adalah baju/ rompi balistik (ballistic vest) !


Gambar: blunt force trauma.

Tentunya cidera juga tergantung dari jenis baju yang digunakan. Ini menunjukkan bahwa istilah baju/ rompi anti peluru (bullet proof vest) tidaklah tepat, istilah yang benar adalah baju/ rompi balistik (ballistic vest)!

Hard Body Armor


Gambar: SWAT team.

Dengan menambahi soft body armor dengan lapisan tertentu, dapat dihasilkan hard body armor.
Umumnya lapisan terbuat dari keramik ( Al2O3 " Alumina"), lempengan logam atau komposit.
Bentuknya yang tebal dan berat menjadikannya tidak comfort, hingga jarang dikenakan dalam tugas keseharian. Hanya dalam tugas khusus yang beresiko tinggi, seperti operasi militer atau operasi tim SWAT akan dikenakan.



Gambar: tentara Amerika

Gambar: SWAT team

Gambar: rincian baju anti peluru (hard body armor)

Gambar: Hard body armor
Tergantung lapisan yang dikenakan akan mempengaruhi tingkatan (level) body armor.

Level Baju Balistik
Standar baju balistik yang paling banyak digunakan adalah standar NIJ (National Institute of Justice) Amerika. Berdasarkan standar ini, baju balistik dibagi menjadi beberapa tingkatan (level), yaitu level I, II-A, II, III-A, III, dan IV. Level I adalah tingkatan yang terendah, baju hanya dapat menahan peluru yang berkaliber (berdiameter) kecil.
Lengkapnya lihat gambar dibawah.

Gambar: tingakatan kemampuan baju balistik


Gambar: tingkatan kemampuan perlindungan terhadap terjangan peluru


Gambar: Level II Vest (5-YEARS-OLD) Shot from 18" (46 cm)

Mulai level III baju akan dilengkapi dengan lempengan besi, sehingga mampu untuk menahan shotgun!!

Gambar: Lempengan besi depan (kiri) dan belakang (kanan)


Gambar: Polster dari sejenis plastik (polymer) untuk mengurangi efek "tekanan"(shock wave) peluru.


Gambar: Efek "tekanan" yang dihasilkan peluru, kiri baju tanpa polster, kanan baju dengan polster.

Dengan menggunakan material yang sekarang, makin tinggi tingkat keamanan yang diberikan (makin tinggi level), maka akan semakin tebal dan berat baju yang harus dikenakan. Ini tentunya merupakan kekurangan dari material tersebut.
Atas dasar ini, pihak ilmuwan dan militer masih mengembangkan material baru yang lebih ringan dan juga lebih kuat.

Selain kevlar, material lain yang tengah dikembangkan adalah:
Vestran
Vectran adalah polymer kristal cair (liquid crystal polymer). Seratnya memiliki kekuatan hingga dua kali lipat dibandingkan dengan kevlar.


Gambar: vestran

Benang Laba-Laba
Benang laba-laba terdiri dari ikatan molekul protein yang panjang. Benang ini tidak hanya memiliki kemampuan dapat menahan beban yang ekstrem, tapi juga sekaligus memiliki sifat elastis yang sangat tinggi, hingga kalau ditarik dapat memanjang sebanyak 40%.
Sifat elastis ini berasal dari butiran-butiran cairan kecil yang terdapat pada benang, yang kalau dilihat bentuknya seperti kalung mutiara atau tasbih. Setiap butiran ini didalamnya memiliki reserve benang, bila ada mangsa yang terjatuh kedalam jaring laba-laba, benang dalam butiran ini akan otomatis tertarik keluar, sehingga jaring tidak akan putus!!




Gambar: Ikatan molekul benang laba-laba.


Gambar: Struktur benang laba-laba .

Carbon Nanotubes
Kandidat material selanjutnya adalah CNT. Ditemukan tahun 1991 oleh Professor Sumio Iijima dari Jepang. CNT merupakan susunan unsur karbon (C) yang berukuran sangat kecil "nano"(0,000 000 001) dan berbentuk seperti pipa (tube), yang dindingnya tersusun seperti rumah lebah.


gambar:Professor Sumio Iijima

Kanada

Di Kanada perusahaan yang bergerak dalam bidang bioteknologi Nexia dan militer Amerika telah berhasil mensintesa benang laba-laba dari susu kambing. Kambing sebelumnya dimanipulasi
(transgenic) dengan genetik laba-laba, sehingga susu yang dihasilkannya mengandung protein benang laba-laba. Dalam satu liternya terdapat 1-2 gram protein benang.
Setelah diolah (wet spinning) dapat dihasilkan benang dengan ukuran diamater 10-60 mikro meter, replika ini tentunya masih jauh lebih besar dari benang laba-laba asli yang memiliki diameter 2,5-4 mikro meter.
Benang laba-laba sintesis ini dinamakan biosteel.

Jerman

Di Jerman, Dr.Thomas Scheibel peneliti dari Universitas Munich (Technischen Universität München) berhasil sebagai orang pertama di dunia yang dapat memecahkan informasi yang terkandung dalam kode genetik benang laba-laba, sehingga benang dapat diproduksi secara labor (buatan).
Dengan memanipulasi genetik bakteri (satu liter cairan bakteri), dapat dihasilkan satu gram bahan pembuat benang (serbuk). Proses ini membutuhkan waktu berhari-hari. Benang laba-laba ini dibuktikan hingga lima kali lebih kuat dari kevlar (20 kali lebih kuat dari benang baja) dan tentunya juga lebih ringan.
Negara Jerman juga telah berhasil membuat mesin perajut benang laba-laba, kemungkinan besar dalam beberapa tahun mendatang, akan terdapat dipasaran baju balistik yang terbuat dari benang laba-laba.


Gambar: Dr.Thomas Scheibel


gambar:CNT

Kamis, 25 Februari 2010

Senjata-Senjata Terbesar buatan Manusia

Senjata-senjata klasik ini pernah dibuat manusia untuk saling membunuh. Dibuat dengan ukuran yg besar dan semakin besar untuk menakut-nakuti musuh. Ada yg memang benar-benar berdaya destruktif ada juga yg sekedar untuk menakut-nakuti musuh dengan penampilannya saja.

Selama laki-laki masih memilikinya, mereka akan berusaha untuk membuatnya menjadi yang paling besar. Apaan? Jangan ngeres dulu, bos. Ini kita bicara mengenai senjata meriam (canon)!



1. Meriam Tangan Bangsa Cina

Meski mereka tidak sadar pernah memiliki yang terbesar, bangsa Cina terbukti benar-benar menjadi pembuat yg pertama. Dengan berbagai alasan, pada akhirnya mereka berhenti menggunakannya, terutama karena disamping musuh mereka yg ketakutan, mereka seringkali malah kadang meledakkan diri mereka sendiri.



Chinese Hand Cannon – Bronze firearm, Yuan dynasty (1271-1368 AD).



2. Monster Sombong Milik Tsar

Tidak pernah ingin dikalahkan, bangsa Rusia menyombongkan dirinya dengan apa yg disebut Pemusnah Pasti Musuh. Pura-pura dirakit tahun 1585, meriam Tsar sebuah monster dengan mulut lebarnya didesain untuk melontarkan 800 pound peluru ke musuh mereka. Tsar ini sendiri tidak pernah menembakkan peluru meriam, tapi tidak pernah menghentikan militer Rusia untuk membangga-banggakan betapa besarnya senjata ini hingga orang-orang bosan mendengarnya.



3. Sejata Terbesar yang Pernah Dibuat

Ketika perdamaian dibuat, orang-orang mulai sedikit “sopan” dan bijaksana mengenai ukuran amunisi mereka. Hingga orang-orang Jerman memutuskan untuk memukul genderang perangnya.



Tidak diragukan lagi, Gustav Schwere ini sangat impresif. Senjata ini dimiliki Angkatan Laut Jerman, tapi tidak seperti lainnya yg menakutkan, Shewere Gustav lebih-lebih dari seorang pembual yg bergemuruh.



Senjata pertama dinamai “Gustav”, yang kedua “Dora”:




Monster ini begitu besar hingga butuh 2500 prajurit untuk menyiapkannya dan untuk mengangkutnya digunakan kereta dengan 25 rangkaian gerbong sepanjang hampir 1 mil!

Tidak seperti yang versi Paris, jangkauannya hanya 30 mil, tapi Jerman benar-benar puas dengannya, apalagi monster ini sanggup melontarkan pelor seberat 1000, 2000, atau bahkan 3000 pound!



4. Senjata Pertama yang Benar-benar Super

Senjata pertama yg benar-benar “super” digunakan manusia adalah bombard dari bangsa Turki Agung, yang juga dijuluki Dardanelles Gun, Senjata Kerajaan, Meriam bangsa Hongaria, atau sebutan yang lainnya yang kalo orang betawi liat bakal bilang gini:”Busyeeet, itu meriem apa kapal?”



Dibuat tahun 1453 di Hongaria dan digunakan bangsa Turki untuk merebut Konstantinopel, mereka membuat shock pembuatnya dengan tidak disangka melakukan apa yg mereka telah rencanakan: mengirim 1500 pound bola granit ke siapa saja dimana moncong meriam ini diarahkan.

5. Long Max Mengikuti Big Bertha

Mencari sesuatu yg mereka bisa perkuat di Front Utara untuk membuat mereka terlihat lebih besar, mereka melirik laut dan mulai melakukan ide transplantasi daripada mengembangkannya. Supaya tidak ribet, Long Max dibuat sebagai senjata untuk angkatan lautnya, terbesar yg Jerman pernah miliki. Tidak lama, senjata ini digunakan di darat. Di medan pertempuran senjata ini menunjukkan giginya dengan menembakkan 1600 pound peluru hingga jarak 30 mil!



(Perbandingan senjata kaliber 30,5 cm/50 dan 38 cm/45)


6. Senjata Terror Pertama

Ternyata itu saja belum cukup! Senjata ini masih hasil transplantasi senjata di laut, dan kadang-kadang dijuluki senjata terror yang pertama.



Meski membutuhkan pemeliharaan ekstra dan tidak menghasilkan daya destruktif besar, tapi tetap saja membuat takut, apalagi senjata ini mampu mengirim pelornya hingga sejauh 80 mil!



Ini adalah moster buat Jerman – dipasang di kereta khusus, bunyinya sangat keras sampai-sampai pada waktu yg bersamaan artileri biasa juga ditembakkan untuk meredam gemuruh penembakannya.


7. Lebih-lebih dari Supergun yang Mampu Mencapai Stratosfer

Setelah perang itu segala sesuatunya menjadi dipikirkan baik-baik dan bijaksana. Banyak pihak tidak lagi memikirkan ukuran senjata-senjata mereka tapi sesuatu yg lebih efektif dan berdaya besar untuk memperkuat artileri. Pada akhirnya muncullah era Misil-misil yg banyak dibuat pada masa itu. Amerika sendiri dengan desainer jeniusnya Gerald Bull membangun HARP System, jauh lebih dari sekedar supergun karena didesain untuk mencapai ujung lapisan stratosfer.





Seperti halnya di Krupps, Bull sangat menyukai senjatanya. Setelah HARP melemah, Bull mencoba mencari pihak lain untuk menghidupkan kembali idenya soal supergun sejati, suatu materpiece, sesuatu yg dunia akan mengakuinya sebagai yang terbesar.

Proyek terhebatnya adalah Babylon Project, meski agak samar-samar, Bull jelas akan melakukan apa yg HARP tidak bisa lakukan, Bull akan membuat sesuatu yang bisa ditembakkan ke luar angkasa.




Bull memang seorang jenius tapi sekaligus bodoh karena satu hal: memilih klien. Setelah mengajukan proposal Babylon-nya kesana kemari, akhirnya dia malah memilih Timur Tengah, dimana seorang presiden di sana telah menulis cek untuknya untuk membuat senjata terbesar di dunia.

8. Supergun Saddam Yang Membawa Malapetaka bagi Penemunya

Masalahnya tanda tangan di cek itu adalah milik Saddam Hussein (info), dan tentu saja membuat banyak pihak kalang kabut, apalagi kalau Bull berhasil, Saddam dapat mengirim misil hingga sejauh 500 mil!



Tapi akhirnya Bull tidak berhasil, bukan karena dia tidak bisa, tapi karena senjata kecillah yang menjadi penyebabnya. Agen Israel, Mossad, menembakkan peluru tepat di otaknya, tentu saja karena dia berani bersekongkol dengan Saddam untuk membuat senjata.