PERSILIHAN ANTAR TETANGGA
1. PENGAMATAN
Saya tinggal di sebuah perumahaan di bilangan Depok, dimana terdapat sekitar 300 rumah. Akibat dari pengaruh globalisasi,saya dengan tetangga saya kurang membangun hubungan baik( tali silaturahmi ) antar tetangga. Sehingga kerap kali saya dan tetangga saya jarang bertegur sapa apalagi sampai bertukar cerita. Jadi intinya tidak ada kepedulian social yang dibangun antar warga di perumahan saya.
Masalah terjadi ketika tetangga seberang jalan rumah saya bermaksud memperluas areal halaman rumahnya, dengan cara membangun diatas areal yang tidak seharusnya( trotoar). Sekitar sebulan kemudian, setelah halaman rumah tetangga saya selesai dibangun, masalah pun timbul terutama selama musim hujan berlangsung yang mengakibatkan saluran air meluap, apalagi jika hujan lebat dan berlangsung lama, tidak jarang jalan di sekitar rumah tergenang air atau pun banjir. Masalah pun tidak selesai sampai disitu, masalah barupun timbul dari banjir tersebut. Aspal di sekitar jalan rumah saya terangkat akibat banjir tersebut, sehingga jalan tersebut menjadi rusak dan berlubang, tidak jarang pengguna jalan terjatuh akibat jalan yang tidak stabil.
Usut punya usut, ternyata yang mengakibatkan masalah itu terjadi adalah tetangga seberang saya, karena halaman yang dibangun menutup saluran air dari jalan kearah selokan, sehingga air hujan yang turun tidak bisa masuk ke selokan, karena itulah masalah-masalah tersebut terjadi. Mulai dari banjir yang menggenangi jalan, jalan rusak, sampai persilisihan antara warga yang terkena imbasnya dengan tetangga saya tersebut karena tidak mau mendengar teguran dari warga
Dan pada akhirnya tetangga saya tersebut dengan berat hati menerima kesepakatan yang sudah disetujui, yaitu membongkar halamannya tersebut yang mengganggu ketentraman warga. Dan untuk penyelesaian jalan yang sudah terlanjur rusak akibat genangan air tersebut, warga berinisiatif melaporkan hal tersebut pada Dinas pekerjaan umum melalui Pemda setempat.