Sebagian besar orang harusnya tidak asing dengan gambar ini:
Betul, itu adalah sebuah Tesla coil, diberi nama sesuai nama sang penemunya Nikola Tesla, ilmuwan Rusia abad lalu. Sebagian penelitian Nikola Tesla memang berhubungan dengan listrik tegangan tinggi dan transmisi tanpa kabel, dan menurut sejarah ia hilang secara misterius.
Tesla coil berfungsi menghasilkan tegangan listrik sangat tinggi, dan karena bentuk dan sifatnya yang agak ajaib ini, benda ini begitu dikenal. Untuk kamu-kamu yang dulu suka main Red Alert pasti tahu benda ini. Nah, bagaimana cara kerja Tesla Coil ini? Kenapa ada bola di atasnya? Apa yang dilakukan para Tesla Troopers saat men-charge benda ini? Kenapa Tesla Tower hanya menyerang musuh?MEMBUAT TESLA COIL
Bahan:
- Sumber tegangan AC 1-10 kV, ± 25 Watt. Cari di mana?
- Spark gap, yaitu dua buah konduktor berjarak beberapa mm tempat loncatan listrik, benda yang fungsinya sama kita temukan di mesin motor dan mobil, namanya busi.
- Kawat tembaga diameter 0,3 mm, beberapa kilometer. Beli saja beberapa ons.
- Kawat tembaga diameter 5 mm (atau pipa tembaga 1/8 inci) ±10 m. Ini cukup mahal, jadi sementara pakai kawat yang sama seperti di atas.
- Pipa paralon diameter 6 inci, panjang 1 meter.
- Bola atau donat aluminium, diameter ± 20 cm, tidak perlu padat.
- Kapasitor tegangan tinggi, secukupnya.
Rangkaian:
» CARA KERJA TESLA COIL
Pertama-tama tinjau spark gap. Jaraknya diatur supaya timbul loncatan listrik saat sumber dinyalakan. Ini berarti arus listrik meloncati udara dan mengalir menuju kapasitor dan kumparan primer. Mengapa perlu begitu coba?
Selanjutnya, perhatikan kapasitor dan kumparan sekunder. Bagi yang belum tahu, kumparan memiliki suatu nilai yang disebut induktansi (sebutannya L untuk Lilitan, hehe, ngasal lho) yang menyatakan kuatnya medan magnet yang timbul jika kumparan itu dialiri listrik. Sedangkan, kapasitor memiliki kapasitansi (C untuk Capacitance) yang menyatakan banyaknya muatan listrik yang tersimpan jika ada tegangan.
Menurut fisika, jika sebuah L dan sebuah C digandeng seperti ini, maka dihasilkan suatu rangkaian LC seri. Rangkaian ini memiliki frekuensi khusus yang nilainya sebesar:
Ini sama saja dengan sebuah balok yang digantung pada sebuah pegas, yang jika digoyangkan akan memiliki frekuensi tertentu.
Sumber tegangan tinggi yang kita punya pastilah AC, yaitu arus bolak-balik. Frekuensinya bisa 50 Hz, sama dengan PLN, atau beberapa puluh ribu Hertz, kalau tahu bagaimana membuatnya. Bolak-balik berarti ada positifnya, ada negatifnya, dan ada nolnya. Nah, loncatan listrik pada spark gap hanya terjadi saat tegangannya tinggi dan ketika tegangannya nol tidak ada loncatan listrik. (Karena cepat, jadi kelihatannya ada terus).
Bagi rangkaian LC seri, setiap loncatan listrik bagaikan pukulan terhadap balok yang digantung pada pegas. Ketika balok dipukul, ia akan berayun dengan frekuensi dirinya. Demikian juga dengan LC seri, jika ada dorongan arus sekejap, akan timbul arus bolak-balik di dalam rangkaian LC seri yang frekuensinya ditentukan oleh rumus tadi. Biasanya diatur supaya nilai frekuensi ini sekitar 100 kHz – 1 MHz.
» LEBIH DEKAT DENGAN L DAN C
Tapi awas jangan terlalu dekat, nanti kesetrum!
Kumparan primer biasanya sebesar ember atau keranjang sampah kecil, 10-20 lilitan longgar (pakai kerangka kalau perlu, tapi JANGAN DARI LOGAM) diameter 20-30 cm, pokoknya pipa paralon muat di dalamnya. Tinggi lilitan kira-kira 30 cm. Bisa juga bentuknya datar seperti obat nyamuk, tetapi haruslah longgar dengan jarak antarkawat minimum 1 cm.
Kapasitor sepertinya harus dibuat sendiri, kecuali bisa beli entah di mana. Benda ini bisa dibuat dari botol kaca berisi air yang dibungkus aluminium foil. Pilih botol yang besar dan mulus. Terminalnya adalah aluminium foil dan air di dalamnya. Pikir sendiri bagaimana memasang kabelnya. Awas, harus diisolasi terhadap bumi. Styrofoam atau tupperware bagus digunakan untuk ganjal. Mungkin perlu beberapa botol, dihubungkan paralel. Air dengan air, foil dengan foil. Yang jelas, hasilnya adalah sebuah kapasitor dengan ketahanan tegangan beberapa puluh kilovolt.
Kalau punya osiloskop atau frequency counter, alangkah baiknya dicoba dulu untuk tahu berapa frekuensi resonansi LC yang timbul. Jangan langsung dicolok barangnya, jauh-jauh saja rasanya sudah cukup.
Selanjutnya, untuk kumparan sekunder, lilitkan kawat tembaga 0,3 mm pada paralon, kira-kira seribu lilit (catatan: Harus SANGAT RAPI!) dan hanya boleh satu lapis. Ujung bawah hubungkan ke bumi.
Bola aluminium (atau donat), walaupun tidak seperti kelihatannya, merupakan sebuah kapasitor. Menurut fisika, dua buah konduktor yang terpisah berkelakuan sebagai kapasitor, artinya muatan listrik bisa berkumpul berhadap-hadapan pada kedua konduktor. Dalam hal ini, konduktornya adalah bola dan bumi. Kalau tanganmu dekat-dekat, itulah konduktor. Itu sebabnya kita akan terkena setrum jika dekat-dekat dengan Tesla Coil betulan yang sedang bekerja.Jadi, ada satu lagi rangkaian LC seri, yaitu kumparan sekunder dan bola-bumi. Tentunya yang ini juga punya frekuensi diri, dan entah kenapa kok sepertinya semua jadi masuk akal kalau frekuensi ini disetel supaya sama dengan frekuensi LC satunya.
Jika semua sudah diatur sehingga kedua frekuensi LC sama, maka dapat terjadi apa yang disebut kopling induktif resonansi. Resonansi berarti frekuensi yang satu sama dengan lainnya, induktif berarti berhubungan dengan medan magnet, sedangkan kopling diinjak kalau ganti gigi.
(Dipersilakan untuk mengartikan dengan logika masing-masing).
Dalam keadaan ini, energi yang tersimpan dalam satu sistem akan dibagi bersama dengan sistem lainnya. Sistem pertama adalah LC yang dikejut-kejutkan oleh spark gap sehingga bergoyang dangdut dengan frekuensi megahertz, sedangkan sistem kedua adalah menara Tesla paralon bertopi bola. Melihat sistem yang satu bergoyang dengan penuh energi, sistem kedua juga ikut-ikutan bergoyang dengan frekuensi sama.
Sayangnya sistem kedua terdiri dari L yang besar sekali dan C yang kecil sekali. Jadinya, untuk nilai energi beberapa watt, akan timbul tegangan yang tinggi sekali di ujung bola terhadap bumi jika dibandingkan dengan tegangan sumber kita. Kalau mau merasakan tersetrum beberapa ratus ribu volt (atau megavolt kalau alatnya bagus), cobalah Tesla Coil. Tidak usah dipegang, cukup atur jarak 15 cm. Jangan lama-lama!Siapkan teman di dekatmu, kalau-kalau perlu CPR (pingsan, lalu perlu restart jantung).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar